Minggu, 08 Januari 2017

Materi Uraian 1 sd 8 "Membaca Non Sastra"

Membaca Non Sastra


         Setelah sebelumnya saya memposting tentang Uraian Kisi-Kisi Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMK Tahun Pelajaran 2015/2016. Pasti banyak dari kalian yang bingung dimana akan mencari materi-materi yang terdapat didalam postingan saya yang sebelumnya tersebut. Nah untuk memudahkan anda dalam mencari materi-materi dari Uraian Kisi-Kisi Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMK Tahun Pelajaran 2015/2016, maka kali ini saya memposting materi dari postingan saya tersebut. Tidak perlu panjang lebar lagi langsung saja ini dia materi-materinya.

1.   Memaknai istilah

            Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan sifatnya, istilah ada dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus.
     Istilah khusus  adalah  istilah  yang  pemakaiannya  atau  maknanya  terbatas  pada  suatu bidang tertentu, sedangkan istilah umum adalah istilah  yang menjadi  unsur  bahasa  yang digunakan secara umum.
Contoh istilah khusus
:
a.    Diagnosis = identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. (istilah bidang kedokteran)
b.    investasi = mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial (istilah bidang ekonomi)
c.    hama = gangguan pada tanaman (istilah bidang pertanian)
Contoh istilah umum :
Pakar, canggih, radio, mantan, daya, dsb.

2.    Menemukan ide pokok

           lde pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok/inti pengembangan paragraf. Dalam sebuah ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Dengan kata lain kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf.

     Dalam setiap paragraf terdapat satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Ciri-ciri kalimat utama :
1.    Merupakan pernyataan umum atau kesimpulan/simpulan.

2.    Letaknya bisa di awal paragraf (paragraf deduktif), di akhir paragraf (induktif), atau di awal dan di akhir paragraf (deduktif induktif atau paragraf campuran).
3.    Kalimatnya dikembangkan oleh kalimat-kalimat yang lain, berupa uraian, rincian, atau  penjelasan.
Untuk menemukan ide pokok dapat dilihat di awal ataupun akhir paragraf, kecuali jika paragraf tersebut berupa paragraf naratif atau deskriptif, ide pokok menyebar pada kata-kata kunci tiap paragraf tersebut.

3.   Menyimpulkan isi tersirat dalam teks nonsastra (tujuan, maksud kalimat, pandangan penulis, keberpihakan, dan sebab akibat)

           Paragraf mengandung maksud yang tersurat dan tersirat. Maksud tersurat dinyatakan secara langsung melalui kalimat-kalimatnya, sedangkan maksud tersirat tersembunyi di balik kalimat-kalimatnya itu. Maksud tersirat dapat diperoleh setelah memahami maksud yang tersurat.

      Perhatikan paragraf berikut:

      Jeruk nipis mulai populer sebagai salah satu jenis buah tropis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pasaran buah jeruk nipis telah menembus perdagangan antarnegara, termasuk jeruk nipis tanpa biji. Beberapa petani di berbagai daerah telah beranjak mengebunkan jeruk nipis dalam skala usaha lebih luas dan intensif. Bagi peminat bisnis tani jeruk nipis yang tidak memiliki lahan cukup luas, dapat mempertimbangkan penanaman dalam pot.


Makna yang tersurat pada teks tersebut adalah Jeruk nipis mulai populer sebagai salah satu buah tropis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi (kalimat 1)

Makna yang tersirat dalam teks tersebut adalah Jeruk nipis diminati oleh para petani karema memiliki nilai ekonomi tinggi.

4.   Menemukan inti kalimat

       Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola
    bahasa final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, turun, cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik, turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan dalam berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik(.)
      Inti kalimat terdapat pada subjek (S) dan predikat (P).
      Perhatikan kalimat majemuk berikut =
      Saat penerimaan rapot, Ibnu terlihat sedih sebab harapannya memperoleh peringkat pertama di kelas tidak bisa tercapai karena pada semester ini, dia memang kurang tekun belajar.
     Perhatikan pola kalimat tersebut :
1.     Saat penerimaan rapot = keterangan
2.     Ibnu = subjek
3.     terlihat sedih = predikat
4.     sebab harapannya memperoleh peringkat pertama di kelas tidak bisa tercapai =  keterangan
5.     karena pada semester ini dia memang kurang tekun belajar = keterangan
           Inti kalimat tersebut adalah Ibnu terlihat sedih
                                                              S            P

5.   Mengomentari pendapat yang terdapat pada teks

      Komentar adalah ulasan atau atas berita pidato, dan sebagainya (untuk menerangkan atau menjelaskan). Komentar ada yang positif ada pula yang negatif. Komentar positif akan berdampak perbaikan, sedangkan komentar negatif akan menimbulkan pertentangan, permusuhan, atau kebencian. Untuk itu perlu diperhatikan etika berkomentar yang baik :
1.      Harus menggunakan bahasa yang sopan, tidak menghina, ataupun merendahkan
2.      Tidak menyimpang dari topic
3.      Ada argumen yang kuat disertai fakta dan bukti yang benar
4.      Harus ada solusi atau pemecahan masalah

6.    Menunjukkan bukti dari simpulan

           Kalimat simpulan adalah penyataan yang dibuat dengan bahasa sendiri dan berisi isi pokok paragraf. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya) atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir.

     Simpulan berbeda dengan ringkasan. Jika pada ringkasan penulis tetap mempertahankan isi, sudut pandang, serta sistematika karya aslinya, sedangkan dalam simpulan terdapat penilaian atau pendapat pembuat simpulan. Oleh sebab itu, simpulan dapat dinyatakan benar, kurang benar, atau salah. Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakan datu fakta atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil simpulannya juga tidak akan akurat.
      Dalam mengambil simpulan, digunakan pola penalaran deduktif dan induktif. Pola penalaran deduktif adalah dengan mengemukakan pernyataan yang umum lalu diikuti dengan pernyataan-pernyataan khusus. Pola penalaran induktif bermula dari pengungkapan hal-hal yang khusus, kemudian ditarik suatu simpulan yang bersifat umum.
      Ciri-ciri kalimat simpulan adalah sebagai berikut :
1.      Menggunakan bahasa sendiri
2.      Kalimat simpulan harus sesuai dengan ide pokok dalam paragraf tersebut.
3.      Memuat kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat penjelas.

Perhatikan paragraf berikut!

     Mencintai lingkungan dapat dibuktikan dengan melakukan hal-hal sederhana. Misalnya, membuang sampah pada tempatnya. Hal terlihal sederhana namun memberikan dampak yang luar biasa. Jika setiap orang sadar akan hal tersebut, lingkungan akan senantiasa bersih dan bebas dari musibah banjir.

Penjelasan
     Paragraf tersebut merupakan paragraf deduktif karena kalimat utamanya terletak di awal paragraph. Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut :
a.    lde pokok : Bukti cinta pada lingkungan

b. Kalimat utama : Mencintai lingkungan dapat dibuktikan dengan melakukan hal hal sederhana.
c.   Kalimat simpulan : Cinta pada lingkungan dapat dibuktikan dengan hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya.

Perhatikan paragraf berikut!
     Bayu selalu tiba di sekolah sehelum jam pelajaran dimulai. Di sekolah, ia akan menyiapkan buku-buku yang diperlukan untuk pelajaran di hari itu. Jika ada pekeraan rumah, Bayu akan menyelesaikannya di rumah. Di sekolah, ia akan mempelajari materi-materi yang telah dipelajari. Setiap ujian, dia tidak pernah khawatir mendapat nilai yang rendah karena selalu siap kapan pun. Oleh karena itu, Bayu sangat pantas djadikan siswa teladan di sekolah.
Penjelasan
Paragraf tersebut merupakan paragraf induktif karena kalimat utamanya terletak di akhir
paragraf Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut.
a.     Ide pokok : Bayu pantas dijadikan siswa teladan.
b.   Kalimat utama : Oleh karena itu, Bayu sangat pantas dijadikan siswa teladan di  sekolah.
c.   Kalimat simpulan : Bayu pantas dijadikan siswa teladan di sekolah karena selalu  tepat waktu dan rajin belajar.

7.  Menunjukkan hubungan antarbagian teks

        Sebuah paragraf dapat dikatakan baik apabila memenuhi unsur-unsur kohesi (kesatuan), dan koherensi (kepaduan). Yang dimaksud kohesi adalah jika informasi-informasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama. Dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan tambahan, tetapi, gagasan-gagasan itu tentap dikendalikan oleh gagasan utama. Yang dimaksud dengan koheren adalah jika kalimat-kalimat yang menyusun paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal, dan berkaitan satu sama lain untuk mendukung gagasan utama.
Ada empat hal yang menjadikan kalimat satu dengan yang lain berkoheren, yaitu :
            1.      Pengulangan kata
            2.      Kata penunjuk
            3.      Kata ganti (pronomina)
            4.      Kata penghubung (konjungsi)
Perhatikan paragraf berikut!
         (1) Setelah mendapat izin dari pemerintah daerah, warga mulai membangun fasilitas umum di tanah itu. (2) Konon, untuk membangun fasilitas umum berupa gedung olah raga itu warga harus mengeluarkan tidak kurang dari 500 juta rupiah yang digali dari dana swadaya murni. (3) Awalnya merekatidak ada yang mempersoalkan hal itu, tetapi setelah daerah itu berkembang menjadi pemukiman yang maju amat pesat, banyak pihak menjadi yang mulai mengungkit status tanah dan bangunan itu (4) Bahkan, dengan dalih bahwa karena sudah tidak sesuai dengan kemajuan dan keadaan sekitarnya, pemerintah daerah akan memugar dan mengambil alih pengelolaannya.


Perhatikan kalimat (1) dan kalimat (2) korehen dengan menggunakan pengulangan kata warga dan membangun fasilitas umum. Hubungan antara kalimat ke (2) dan ke (3) menggunakan kata ganti mereka dan kata penunjuk itu. Hubungan antara kalimat ke (3) dan ke (4) menggunakan kata penghubung bahkan.

8.   Merangkum/Meringkas teks
      Rangkuman adalah hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil dari keguatan meningkas suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.
Langkah-langkah Membuat Rangkuman
a.   Perangkum harus membaca uraan asli pengarang sampai tuntas apa memperoleh atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.
b.    Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.
c. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dan hasil catatan dengan menggunakan bahasa perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali bacaan yang akan dirangkum.
d.  Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.
e.  Perangkum perlu menulis kembali hasil umannya berdasarkan hasil perbaikan dan memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan bacaan yang dirangkum.

Ringkasan merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah pemahaman. Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong atau memangkas adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat.
Langkah-langkah Menulis Ringkasan
a.  Bacalah bahan pelajaran secara ringkas. Dalam hal ini kita perlu memperoleh  gambaran isi  materi sccara garis besar.

b.  Membaca uraian materi secara cemat. Dalam hal ini dituntut untuk mengetahui  dan menemukan gagasan utama pada setiap paragraph.
c.   Berilah tanda dan catatlah kalimat yang mengandung pokok pikiran dan gagasan    utama.
d.  Mulailah meriyusun ringkasan. Catatan gagasan utama dikembangkan lagi.    Keterangan dari  gagasan utama tersebut diuraikan dengan kalimat sederhana dan  mudah dipahami.
e.      Menyusun ringkasan ke dalam suatu skema.

Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVbeusQrWry9zuhoN8Wbzx-7EW_JTgbwVNxmljHK5qsXcQspZlbDtN6KMda4oZyOkezPksKFk7vcDob_cVcWNQI2wEEbdD06j3YkOiN60ONM3lI3cvp29UYK5eGAQ1ULFrl_C09wL6XYJh/s1600/unas.jpg


               Demikian materi yang dapat saya posting untuk lanjutan materi dapat dilihat di Materi Uraian 9 sd 19 "Membaca Sastra"Materi Uraian 20 sd 32 "Menulis Terbatas"Materi Uraian 33 sd 41 "Menyunting Kata/Istilah, Frasa, Kalimat, dan Paragraf" dan Materi Uraian 42 sd 50 "Menyunting Ejaan dan Tanda Baca"Semoga apa yang saya posting disini tadi ini dapat bermanfaat bagi anda. Semoga sukses dalam menghadapi ujian....

Silahkan tinggalkan komentar bila ada kritk atau saran untuk postingan ini. Atas kunjungannya saya ucapkan terimakasih....

Share this

3 Responses to "Materi Uraian 1 sd 8 "Membaca Non Sastra""

  1. Terimakasih banyak yaa atas ilmunya, sangat bermanfaat. Terus gunakan sosmed untuk menambah wawasan ilmu

    BalasHapus
  2. Sangat membantu :) semoga berkah

    BalasHapus